Rabu, 13 Februari 2019

Macam-Macam Hama dan Penyakit pada Tanaman Alpukat

Budidaya Alpukat, Budidaya Petani, Budidaya Tanaman
Hama Penyakit Tanaman Alpukat - Budidaya Petani. Untuk hama serta penyakit tanaman alpukat banyak jenisnya. Di bawah ini ialah hama penyakit alpukat.


Hama pada Daun

1) Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
Ciri: Panjang badan 6 cm, berwarna hitam bercak-bercak putih serta dipenuhi rambut putih. Kepala serta ekor berwarna merah menyala. Tanda-tanda: Daun-daun tidak utuh serta ada sisa gigitan. Pada serangan yang hebat, daun habis benar-benar tapi tanaman akan tidak mati, serta tampak kepompong bergelantungan. Pengendalian: Memakai insektisida yang memiliki kandungan bahan aktif monokrotofos atau Sipermetein, contoh Cymbush 50 EC dengan dosis 1-3 cc/liter atau Azodrin 15 WSC dengan dosis 2-3 cc/liter.
2) Ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L.)
Ciri: Sayap kupu-kupu bisa sampai ukuran 25 cm dengan warna coklat kemerahan serta segitiga tansparan. Ulat berwarna hijau tertutup tepung putih, panjang 15 cm serta memiliki duri yang berdaging. Pupa ada di kepompong yang berwarna coklat.Tanda-tanda: Sama juga dengan tanda-tanda serangan ulat kipat, tapi kepompong tidak bergelantungan tetapi ada diantara daun. Pengendalian: Sama juga dengan pemberantasan ulat kipat.
3) Aphis gossypii Glov/A. Cucumeris, A. cucurbitii/Aphis kapas.
Ciri: Warna badan hijau tua sampai hitam atau kunig coklat. Hama ini keluarkan embun madu yang umumnya ditumbuhi cendawan jelaga hingga daun jadi hitam serta semut banyak yang datang. Tanda-tanda: Perkembangan tanaman terganggu. Pada serangan yang hebat tanaman akan kerdil serta terpilin. Pengendalian: Disemprot dengan insektisida memiliki bahan aktif asefat/dimetoat, contohnya Orthene 75 SP dengan dosis 0,5-0,8 gr/liter atau Roxion 2 cc/liter.
4) Kutu dompolan putih (Pseudococcus citri Risso)/Planococcus citri Risso
Ciri: Bentuk badan elips, berwarna coklat kekuningan sampai merah oranye, tertutup tepung putih, ukuran badan 3 mm, memiliki benjolan di pinggir badan dengan jumlahnya 14-18 pasang serta yang terpanjang dibagian pantatnya. Tanda-tanda: Perkembangan tanaman terhalang serta kurus. Tunas muda, daun, batang, tangkai bunga, tangkai buah, serta buah yang diserang akan tampak pucat, tertutup massa berwarna putih, serta lama kelamaan kering. Pengendalian: Disemprot dengan insektisida yang memiliki kandungan bahan aktif formotion, monokrotofos, dimetoat, atau karbaril. Contohnya anthion 30 EC dosis 1-1,5 liter/ha, Sevin 85 S dosis 0,2% dari konsentrasi fomula.
5) Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus Boisd)
Ciri: Badan tungau betina berwarna merah tua/merah kecoklatan, sedang tungau jantan hijau kekuningan/kemerahan. Ada banyak bercak hitam, kaki serta sisi mulut putih, ukuran badan 0,5 mm. Tanda-tanda: Permukaan daun berbintik-bintik kuning yang lalu akan menjadi merah tua seperti karat. Dibawah permukaan daun terlihat anyaman benang yang halus. Serangan yang hebat bisa mengakibatkan daun jadi layu serta rontok. Pengendalian: Disemprot dengan akarisida Kelthan MF yang memiliki kandungan bahan aktif dikofoldan, dengan dosis 0,6-1 liter/ha.
Hama pada Buah

1) Lalat buah Dacus (Dacus dorsalis Hend.) cara budidaya alpukat
Ciri: Ukuran badan 6 - 8 mm dengan bentangan sayap 5 - 7 mm. Sisi dada berwarna coklat tua bercak kuning/putih serta sisi perut coklat muda dengan pita coklat tua. Fase larva berwarna putih saat masih tetap muda serta kekuningan sesudah dewasa, panjang tubuhnya 1 cm. Tanda-tanda: Tampak bintik hitam/bejolan pada permukaan buah, yang disebut tusukan hama sekaligus juga tempat untuk menempatkan telur. Sisi dalam buah berlubang serta busuk sebab dikonsumsi larva. Pengendalian: Dengan umpan minyak citronella/umpan protein malation akan mematikan lalat yang mengkonsumsinya. Penyemprotan insektisida bisa dikerjakan diantaranya dengan Hostathion 40 EC yang memiliki bahan aktif triazofos dosis 2 cc/liter serta aksi yang terbaik ialah menghancurkan semua buah yang diserang atau membalik tanah supaya larva terserang cahaya matahari serta mati.
2) Codot (Cynopterus sp)
Ciri: Badan seperti kelelawar tapi ukurannya lebih kecil menyerang buah-buahan saat malam hari. Tanda-tanda: Ada sisi buah yang berlubang sisa gigitan. Buah yang diserang cuma yang sudah tua, serta sisi yang dikonsumsi ialah daging buahnya saja. Pengendalian: Tangkap codot memakai jala/menakut-nakutinya memakai kincir angin yang dikasih semprit hingga bisa memunculkan nada.

Hama pada Cabang/Ranting

1) Kumbang bubuk cabang (Xyleborus coffeae Wurth / Xylosandrus morigerus Bldf).
Ciri: Kumbang yang lebih suka pada tanaman kopi ini berwarna coklat tua serta memiliki ukuran 1,5 mm. Larvanya berwarna putih serta panjangnya 2 mm. Tanda-tanda: Ada lubang yang mirip terowongan pada cabang atau ranting. Terowongan itu bisa makin besar hingga makanan tidak bisa tersalurakan ke daun, lalu daun jadi layu serta pada akhirnya cabang atau ranting itu mati. Pengendalian: Cabang/ranting yang diserang dipangkas serta dibakar. Juga dapat disemprot insektisida memiliki bahan aktif asefat atau diazinon yang terdapat dalam Orthene 75 SP dengan dosis pemberian 0,5-0,8 gr/liter serta Diazinon 60 EC dosis 1-2 cc/liter.
Penyakit yang dikarenakan Jamur

1) Antraknosa
Pemicu: Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) sacc. Yang memiliki miselium berwarna cokleat hijau sampai hitam kelabu serta sporanya berwarna jingga.
Tanda-tanda: Penyakit ini menyerang semua sisi tanaman, terkecuali akar. Sisi yang terinfeksi berwarna cokelat karat, lalu daun, bunga, buah/cabang tanaman yang diserang akan gugur. Pengendalian: Pemangkasan ranting serta cabang yang mati. Riset buah dikerjakan cukup awal (telah tua tetapi belumlah masak). Juga dapat disemprot dengan fungisida yang memiliki bahan aktif maneb sama dengan Velimex 80 WP. Fungisida ini dikasihkan 2 minggu sebelum pemetikan dengan dosis 2-2,5 gr/liter.
2) Bercak daun atau bercak cokelat
Pemicu: cercospora purpurea Cke./juga dikenal dengan Pseudocercospora purpurea (Cke.) Derghton. Jamur ini berwarna gelap serta suka pada tempat lembab. Tanda-tanda: bercak cokelat muda dengan pinggir cokelat tua di permukaan daun atau buah. Jika cuaca lembab, bercak cokelat menjadi bintik-bintik kelabu. Jika dilewatkan, makin lama bisa menjadi lubang yang bisa dimasuki organisme lainnya.Pengendalian: Penyemprotan fungisida Masalgin 50 WP yang memiliki kandungan benomyl, dengan dosis 1-2 gr/liter atau juga dapat dengan memoleskan bubur Bordeaux.
3) Busuk akar serta kanker batang
Pemicu: Jamur Phytophthora yang hidup saprofit di tanah yang memiliki kandungan bahan organik, suka pada tanah basah dengan drainase buruk. Tanda-tanda: Jika tanaman yang diserang akarnya jadi pertumbuhannya jadi terganggu, tunas mudanya jarang tumbuh. Karena yang sangat fatal ialah kematian pohon. Jika batang tanaman yang diserang maka terlihat pergantian warna kulit pada pangkal batang. Pengendalian: drainase butuh diperbaiki, jangan pernah ada air yang menggenang/dengan membuka tanaman yang diserang lalu ditukar dengan tanaman yang baru.
4) Busuk buah
Pemicu: Botryodiplodia theobromae pat. Jamur ini menyerang jika ada luka pada permukaan buah. Tanda-tanda: Sisi yang pertama-tama terserang ialah ujung tangkai buah dengan sinyal terdapatnya bercak cokelat yang tidak teratur, yang lalu menyebar ke sisi buah. Pada kulit buah akan muncul tonjolan-tonjolan kecil. Pengendalian: Berikan bubur Bordeaux/ semprotkan fungisida Velimex 80 WP yang memiliki bahan aktif Zineb, dengan dosis 2-2,5 gr/liter.