Sabtu, 05 November 2016

BJ Habibie 'permata' Jerman yang berjiwa nasionalisme tinggi

BJ Habibie, 'permata' Jerman yang berjiwa nasionalisme tinggi


Cara Hemat Pererat Pertemanan dengan JalanJalan Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Juiceuf Habibie atau di kenal sebagai BJ Habibie (73 th.) adalah pria ParePare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie jadi Presiden ke3 Indonesia sepanjang 1. 4 th. serta 2 bln. jadi Wakil Presiden RI ke7. Habibie adalah keturunan pada orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/ParePare (ayahnya). Dimasa kecil, Habibie sudah tunjukkan kecerdasan serta semangat tinggi pada ilmu dan pengetahuan serta tehnologi terutama Fisika. Sepanjang enam bln., beliau kuliah di Tehnik Mesin Institut Tehnologi Bandung (ITB), serta dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R. A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menggunakan 10 th. untuk merampungkan studi S1 sampai S3 di AachenJerman. Pak Habibie meneruskan program doktoral sesudah menikah dengan rekan SMAnya, Ibu Hasri Ainun Besari pada th. 1962. Berbarengan dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie mesti bekerja untuk membiayai cost kuliah sekalian cost rumah tangganya. Habibie memahami bagian Design serta Konstruksi Pesawat Terbang. Th. 1965, Habibie merampungkan studi S3 nya serta memperoleh gelar Doktor Ingenieur (Doktor Tehnik) dengan indeks prestasi summa cum laude. Sepanjang jadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie telah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya serta cost studinya. Sesudah lulus, BJ Habibie bekerja di MesserschmittBlkowBlohm atau MBB Hamburg (19651969 sebagai Kepala Riset serta Pengembangan pada Analisa Struktrur Pesawat Terbang, serta lalu menjabat Kepala Divisi Cara serta Tehnologi pada industri pesawat terbang komersial serta militer di MBB (19691973). Atas kemampuan serta kebriliannya, 4 th. lalu, beliau diakui sebagai Vice President sekalian Direktur Tehnologi di MBB periode 19731978 dan jadi Penasihat Senior bagian tehnologi untuk Dewan Direktur MBB (1978). Beliau jadi satusatunya orang Asia yang sukses menempati jabatan nomer dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini. Sebelumnya masuk umur 40 th., karier Habibie sangatlah cemerlang, terlebih dalam design serta konstruksi pesawat terbang. Habibie jadi permata di negeri Jerman serta iapun memperoleh kedudukan terhormat, baik dengan cara materi ataupun intelektualitas oleh orang Jerman. Sepanjang bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang beragam hasil riset serta beberapa teori untuk ilmu dan pengetahuan serta tehnologi di bagian Thermodinamika, Konstruksi serta Aerodinamika. Sebagian rumusan teorinya di kenal dalam dunia pesawat terbang seperti Habibie Factor, Habibie Theorem serta Habibie Method. Pada th. 1968, BJ Habibie sudah mengundang beberapa insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitaran 40 insinyur Indonesia pada akhirnya bisa bekerja di MBB atas referensi Pak Habibie. Hal semacam ini dikerjakan untuk menyiapkan skill serta pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk satu waktu dapat kembali pada Indonesia serta bikin product industri dirgantara (serta lalu maritim serta darat). Serta saat (Alm) Presiden Soeharto kirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menjumpai seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie segera bersedia serta melepas jabatan, posisi serta prestise tinggi di Jerman. Hal semacam ini dikerjakan BJ Habibie untuk berikan sumbangsih pengetahuan serta tehnologi pada bangsa ini. Pada 1974 di umur 38 th., BJ Habibie pulang ke tanah air. Beliau juga diangkat jadi penasihat pemerintah (segera di bawah Presiden) di bagian tehnologi pesawat terbang serta tehnologi tinggi sampai th. 1978. Walau sekian dari th. 19741978, Habibie masihlah kerap pulang pergi ke Jerman lantaran masihlah menjabat sebagai Vice Presiden serta Direktur Tehnologi di MBB. Habibie mulai benarbenar konsentrasi sesudah beliau melepas jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978. Serta mulai sejak itu, dari th. 1978 sampai 1997, beliau diangkat jadi Menteri Negara Penelitian serta Tehnologi (Menristek) sekalian merangkap sebagai Ketua Tubuh Pengkajian serta Aplikasi Tehnologi (BPPT). Selain itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Penelitian Nasional serta beragam jabatan yang lain. Habibie mewarisi keadaan kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus pada saat orde baru, hingga menyebabkan ramainya kerusuhan serta disintegerasi nyaris semua lokasi Indonesia. Selekasnya sesudah peroleh kekuasaan Presiden Habibie selekasnya membuat satu kabinet. Satu diantara pekerjaan utamanya yaitu kembali memperoleh support dari Dana Moneter Internasional serta komune negaranegara donor untuk program pemulihan ekonomi. Beliau juga membebaskan beberapa tahanan politik serta kurangi kontrol pada kebebasan memiliki pendapat serta aktivitas organisasi. Pada masa pemerintahannya yang singkat beliau sukses memberi landasan kokoh untuk Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, pergantian UU Partai Politik serta yang paling utama yaitu UU otonomi daerah. Lewat aplikasi UU otonomi daerah berikut gejolak disintergrasi yang diwarisi mulai sejak masa Orde Baru sukses diredam serta pada akhirnya dituntaskan di masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tidak ada UU otonomi daerah dapat di pastikan Indonesia bakal alami nasib sama dengan Uni Soviet serta Yugoslavia. Sesudah beliau turun dari jabatannya sebagai presiden, beliau semakin banyak tinggal di Jerman dari pada di Indonesia. Namun saat masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, beliau kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal sistem demokratisasi di Indonesia melalui organisasi yang didirikannya Habibie Center.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar