Kamis, 17 November 2016

Berjuang demi Tanah Air pahlawan revolusi ini gugur di usia muda

Berjuang demi Tanah Air, pahlawan revolusi ini gugur di usia muda


Cara Hemat Pererat Pertemanan dengan JalanJalan Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan yaitu satu diantara pahlawan revolusi Indonesia yang wafat di umur muda yaitu 40 th.. Walau sekian, perjuangan beliau dalam menjaga Tanah Air tidak dapat dikira sepele serta pantas dapat acungan jempol. Panjaitan atau yang di kenal dengan nama D. I. Panjaitan yaitu sosok pahlawan yang pernah mengenyam bangku kuliah di Associated Command and General Staff College, Amerika Serikat. Sepanjang masihlah di Indonesia, beliau pernah jadi anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau serta membuat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang lalu beralih jadi TNI. Beliau menempati jabatan sebagai komandan batalyon di TKR yang lalu jadi KOmandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada th. 1948. Kemudian menjabat sebagai Kepala Staff Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra. Jabatan sebagai pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) juga sukses dicapainya saat Agresi Militer Belanda ke II berlangsung. Sesudah Agresi Militer Belanda II selesai, beliau diangkat kembali jadi Kepala Staf Operasi Tentara serta Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan yang lalu waktu dipindah ke Palembang menjabat Kepala Staf T&T II/Sriwijaya. Selesai pulang menuntut pengetahuan di Amerika Serikat, Panjaitan membongkar rahasia PKI bakal pengiriman senjata dari Republik Rakyat China yang dimasukkan kedalam petipeti bahan bangunan. Senjatasenjata itu diprediksikan bakal dipakai oleh PKI untuk memperlancar tindakan pemberontakan. Tindakan Panjaitan atas pembongkaran rahasia PKI menyulut api kemarahan dari pihak PKI serta pada akhirnya pada tanggal 1 Oktober 1965, sekumpulan anggota Gerakan 30 September datang ke rumah Panjaitan. Saat Panjaitan berupaya untuk melarikan diri, beliau tertembak oleh anggota PKI serta wafat dunia. Mayatnya lalu dibawa serta dibuang di Lubang Buaya. Lantas pada tanggal 4 Oktober, mayat Panjaitan di ambil serta dimakamkan dengan cara layak di TMP Kalibata, Jakarta. Panjaitan memperoleh gelar Pahlawan Revolusi oleh pemerintah Indonesia karena keberaniannya membela negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar